Mengasah Kreativitas Anak-anak Usia Dini

Share

Jakarta, ArmadaBeritaCom – Taman Kanak-kanak (TK) Melati merupakan TK swasta berakreditasi B, yang telah berdiri sejak tahun 2000 di daerah kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Anak-anak yang belajar TK Melati memiliki rentang usia antara 4-6 tahun. Anak-anak dibagi ke dalam dua kelompok kelas, yaitu TK A dan TK B.

Pada Program “Pelayanan Komunitas” (service learning) dari kampus Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) semester genap 2021-2022, kami: Komang Puja Erlangga, Natasya Rosalie, Teresa Clararisa, dan Yehezkiel Siagian memilih TK Melati.

Kebetulan jarak TK ini tidak terlalu jauh dari kampus kami, sebagai objek sasaran pelaksanaan program. Program yang kami laksanakan berlangsung dari bulan April hingga bulan Mei 2022. Pelaksanaannya tiap hari Senin dan Selasa pukul 08.00 – 10.00 WIB

Setelah kami berkenalan dengan para murid TK, kami mendapatkan cerita bahwa anak-anak dari sana belum pernah dikunjungi oleh mahasiswa untuk dibimbig pembelajarannya, hanya guru saja. Maka dari itu siswa

Para Mahasiswa Ukrida membantu menemani murid TK Melati menonton film pendek dongeng anak kecil

Dalam melaksanakan program, kami memfokuskan pembelajaran pada peningkatan kreativitas dan motorik kasar siswa-siswi TK Melati. Untuk media pembelajaran kami sudah siapkan bahan pembelajaran yang akan merangsang kreativitas dan cepat tanggap anak-anak usia dini. Anak-anak TK Melati terlihat sangat antusias untuk memulai aktivitas pembelajaran dengan kami karena sebelum-sebelumnya kegiatan mereka hanya bersama guru saja.

Program “Pelayanan Komunitas” yang kami laksanakan berlangsung sebanyak delapan kali pertemuan. Setelah perkenalan dan penjelasan program dengan pihak Kepala Sekolah dan guru-guru pada pertemuan pertama, di pertemuan-pertemuan selanjutnya kami banyak melakukan banyak aktivitas seperti bermain puzzle, origami, tebak lawan kata, mewarnai, menonton dongeng anak, hingga menyusun origami untuk membentuk gambar.

Tujuan utamanya tentu untuk merangsang kreatifitas anak TK yang seharusnya sudah dikembangkan sejak dini, dan motorik kasar serta motorik halus anak yang harus distimulasikan lewat permainan seperti puzzle, origami, serta mewarnai.

Metode yang kami gunakan adalah dengan membentuk kelompok di antara anak-anak dalam melakukan kegiatan. Metode tersebut memudahkan kami untuk menjangkau semua anak-anak ketika sedang belajar bersama. Selain itu, bekerja secara berkelompok bisa membuat anak-anak lebih percaya diri dan membentuk sikap mandiri.

Mahasiswa Ukrida membantu murid TK Melati menyusun puzzle

Dalam proses pembelajaran bersama, anak-anak ada yang semangat dalam mengerjakan tugas dari kama, dan ada yang sibuk dengan diri sendiri. Untuk kasus yang Kedua, kami mencoba mengarahkan untuk tetap fokus pada aktivitas yang sudah diberikan. Ada pula anak yang mengganggu teman lain yang sedang mengerjakan tugas yang sedang diberikan.

Tentunya ini sangat merepotkan bagi kami yang sedang melakukan pengajaran, namun kami bertanggung jawab dengan menasehati agar tidak mengganggu teman dan fokus pada aktivitas yang sudah diberikan. Pada akhirnya juga semua murid menyelesaikan aktivitasnya dengan senang dan gembira.

Selain dengan proses pembelajaran pengembangan kreativitas dan motorik kasar serta halus, kami juga mengajarkan murid untuk menghubungi pihak yang berwajib jika menghadapi situasi yang tidak mengenakkan ketika sedang dalam kondisi sendirian.

Nomor telepon pemadam kebakaran serta nomor telepon polisi yang berguna untuk melindungi diri mereka dalam bahaya jika ketika sedang sendirian di manapun. Anak-anak TK tentunya tidak bisa melindungi diri mereka sendiri dan perlu dampingan orang yang lebih tua ketika sedang terancam. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *