Belajar Inggris dari Kampung Ulos: Semangat Damayanti Cetak Generasi Siap Sambut Wisatawan di Danau Toba

Share

Armadaberita.com | SAMOSIR – Dari sebuah rumah sederhana di Kampung Ulos Hutaraja, Damayanti Sinaga membangun mimpi besar: menciptakan generasi muda yang mampu berbahasa Inggris dan siap menyambut wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Rumah Belajar Hutaraja yang ia dirikan bukan sekadar tempat les biasa. Di sinilah Damayanti menyalurkan hobinya mengajar sekaligus menjawab kebutuhan penting masyarakat lokal: kemampuan berkomunikasi dengan tamu mancanegara yang semakin sering datang ke Samosir, khususnya di kawasan wisata Kampung Ulos.

“Kalau masyarakat tidak bisa bahasa Inggris, bagaimana mau menyambut wisatawan dengan baik?” ujar Damayanti. Sejak Agustus 2023, ia membuka kelas gratis Bahasa Inggris untuk anak-anak SD dan SMP di sekitarnya.

Kini, lebih dari 30 anak rutin belajar setiap Senin sampai Rabu sore. Materi ajarnya pun dibuat praktis dan aplikatif—membahas benda-benda di rumah, menyusun kalimat sederhana, hingga melatih pengucapan layaknya penutur asli.

Semua dilakukan untuk satu tujuan: membekali anak-anak dengan kemampuan berbicara agar mereka percaya diri menghadapi dunia yang makin terbuka.

Aprilia Boru Manurung kelas 2 SMA, salah satu murid Damayanti. Dia sudah sangat tertarik menjadi pemandu wisata. Aku cukup sering latih dia menjadi pemandu wisata tiap kesempatan. Kini Bahasa Inggrisnya bisa ku bilang hampir sejajar dengan para pemandu wisata yang sering bawa tamu.

Namun, jalan Damayanti tak selalu mulus. Tantangan datang dari minimnya dukungan orang tua, kurangnya kesadaran anak-anak akan pentingnya waktu belajar, hingga keterbatasan buku dan fasilitas. Meski begitu, semangat Damayanti tak surut. Ia terus mengajak orang tua berdiskusi, berbagi dampak positif yang sudah dirasakan anak-anak, dan menjaga komitmen hadir tepat waktu setiap jadwal les.

“Kalau mereka bisa bahasa Inggris, mereka bisa kerja di sektor pariwisata, bahkan di luar negeri. Ini bekal penting untuk masa depan,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar tempat les, Rumah Belajar Hutaraja adalah wujud nyata kontribusi untuk pembangunan berkelanjutan. Program ini sejalan dengan tujuan SDGs ke-4, yaitu pendidikan berkualitas untuk semua.

Ketika bule-bule datang melihat langsung bagaimana Damayanti mengajari Anak-anak di kampung ulos belajar bahasa Inggris.

Ke depan, Damayanti berharap punya bangunan sendiri untuk belajar dan bisa membuka cabang Rumah Belajar di Girsang 1, tempat awal ia mengajar dulu. “Mimpi saya sederhana, tapi saya tahu dampaknya bisa besar,” tuturnya mantap.

Dengan tekad dan ketulusan, Damayanti Sinaga membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari kampung. Dari satu rumah kecil di tepi Danau Toba, lahir harapan besar untuk masa depan anak-anak Samosir. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *