NEWS  

Dua Pelajar di Medan Dianiaya Geng Motor, Setelah Mengetahui Pelakunya, Keluarga Korban Makin Kecewa

Share

Medan, ArmadaBerita.Com

Dua pelajar Kelas I SMA di Medan, berinisial GPS (14) dan RFR (15) jadi korban keganasan sekelompok anggota geng motor di kawasan jalanan makam pahlawan Medan pada Rabu (31/8/2022) lalu, sekira pukul 15.00 wib.

Karena ulah bandit jalanan geng motor itu, kedua korban babakbelur dianiaya. Tak sampai disitu, Hanphone (HP) android Redmi Note 7 warna hitam milik GPS juga dirampas. Kemudian baju, celana dan tas korban dicoret-coret pelaku geng motor tersebut.

Devi ibu korban GPS yang mendapati anaknya dianiaya hingga terluka lalu melaporkan kejadian itu pada Kamis (1/9/2022) ke Polrestabes Medan dengan bukti laporan, Nomor: STTLP/B/2763/VIII/2022/SPKT Restabes Medan.

Meski telah menunjukan bukti, memberikan keterangan hingga pemeriksaan, Polrestabes Medan belum mampu menangkap pelakunya. Apalagi korban dan orangtuanya mengaku sempat mengenali ciri-ciri pelaku hingga mengetahui identitas salah satu pelaku. Lambannya proses laporan penganiayaan dan perampokan itu membuat korban dan keluarganya kecewa.

“Kecewa laporan kami masih belum ada perkembangan dari polisi. Sudahnya di visum, cek TKP juga sudah, namun tak ada kelanjutannya,” keluh Devi ibu korban GPS, kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).

Pun merasa yakin telah mengetahui pelakunya, korban dan keluarganya tak mampu berbuat banyak. Sebab, mereka takut jika ingin mendatangi langsung pelakunya dan menindaklanjutinya sendiri, mereka akan disalahkan.

“Pak polisi, tolonglah laporan kami ditindaklanjuti. Jangan pula setelah nanti anak kami jadi mayat, baru polisi bergerak, takutnya geng motor itu leluasa, karena tidak ada tindakan dari penegak hukum,” ucap Devi lagi yang mengaku semakin kecewa dengan polisi karena pihak korban telah mengetahui pelakunya namun tak kunjung ditangkap.

Devi yang diampingi anaknya selaku korban membeberkan bahwa salah satu terduga pelaku berinisial A. Sebab A mirip dengan seorang alumni disekolah korban. Hal itu diperkuat dengan hasil penyelidikan dari korban dan keluarganya sendiri yang mengetahui ciri-ciri salah satu pelaku yang persis alumni di sekolah anaknya.

“Sepekan kami lacak pelakunya hingga akhirnya mendapat titik terang dengan koordinasi dengan pihak sekolah,” ujar Devi sambil menghela nafas.

Devi mengakui bahwa pihak sekolah tempat anaknya menimba ilmu juga telah mengakui bahwa A pelaku perampasan barang HP milik anaknya, benar alumni di sekolah itu.

Menurut orangtua korban, kronologis kejadian itu berawal saat ketiga korban yang baru pulang sekolah berboncengan naik sepeda motor melintas di seputaran Makam Pahlawan Medan.

Disitu, kedua korban mengaku dipepet segerombolan orang mengendarai sepeda motor. Tak banyak tanya, para pelaku langsung mengambil alih sepedamotor yang dikendarai korban. Selain kalah jumlah, pelaku juga mengancam korban dengan senjata tajam (saham) sehingga membuat korban tak mampu berbuat banyak.

Oleh para pelaku, korban dibawa mutar-mutar, hingga ke kuburan (pemakaman) di areal pinggir sungai Denai hingga sekira pukul 16.00 WIB. “Disinilah HP anakku dirampas pelaku dari saku celananya, tapi belum terjadi penganiayaan,” terang Devi.

Pelaku kembali membawa korban ke seberang sungai dengan berputar jalan untuk mencari lokasi yang lebih sepi dan masih banyak ditumbuhi semak. Setelah merasa aman, para pelaku baru menganiaya kedua korban. Korban pun mengalami luka di kening, kepala belakang bengkak, kuping kiri bengkak, lengan tangan kiri memar dan tubuh korban terasa sakit.

“Di tempat sepi dan semak-semak itu kami dihajar mereka, satu dari pelaku di ketahui berinisial A dengan ciri-ciri, tangan puntung, dialah yang mengambil HP saya. Udah diambilnya HP saya disuruhnya kawan-kawannya memukuli kami,” aku GPS membeberkan kronologi kejadian yang dialaminya.

Kedua korban usai dianiaya, dibawa lagi mutar-mutar, diseputaran kawasan mandala, salah satu dari korban (GPS) bajunya dicoret-coret pakai Cat Viloq warna hitam, dengan tulisan, UB diduga ini nama kelompok geng motor pelaku. (S. Hsb/ASN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *